Inilah Perbedaan Antara Demam Berdarah Dan Malaria – Demam berdarah dan malaria adalah dua penyakit yang kerap di hubungkan dengan demam dan dapat punyai konsekuensi slot bet 200 yang serius jika tidak di obati dengan cepat. Antara demam berdarah dan malaria sebetulnya punyai beberapa kesamaan, yakni sama-sama penyakit tropis, penyakit yang di akibatkan oleh gigitan nyamuk, serta gejala yang relatif mirip yakni demam.
Meskipun demam berdarah dan malaria punyai beberapa kesamaan, pada dasarnya demam berdarah dan malarian adalah penyakit yang berbeda. Perbedaan yang lumayan mendasar dapat di lihat dari jenis nyamuk yang jadi penyebabnya. Demam berdarah di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sedangkan malaria di sebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina.
Inilah Perbedaan Antara Demam Berdarah Dan Malaria
Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
1. Penyebab
·Demam Berdarah: Di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terinfeksi. Virus dengue terdiri dari empat serotipe yang berlainan (DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4).
·Malaria: Di sebabkan oleh parasit Plasmodium yang di tularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Ada beberapa spesies Plasmodium yang dapat mengakibatkan malaria pada manusia, termasuk Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale.
2. Karakteristik Nyamuk
·Nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah: Nyamuk punyai bintik-bintik putih di badan dan di kaki, bersarang dan bertelur di daerah yang cenderung lembab apabila genangan air yang jernih. Nyamuk Aedes Aegypti aktif di siang hari dengan aktivitas puncak sementara matahari terbit dan matahari terbenam.
·Nyamuk Anopheles betina: Berwarna kekuningan, berkembang biak di kolam air atau sungai, slot dana qris terasa aktif di kala matahari terbenam dengan aktivitas puncak di kala sedang malam dan pagi hari.
3. Gejala
·Demam Berdarah: Gejalanya meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala parah, ruam kulit, nyeri perut, mual, muntah, dan kadang kala pendarahan.
·Malaria: Gejalanya bisa banyak ragam terkait pada jenis parasit Plasmodium yang menyebabkannya, namun gejala umum termasuk demam, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, dan kelelahan. Pada persoalan malaria yang parah, dapat terjadi anemia, gangguan pernapasan, dan gangguan faedah organ.
Baca Juga: Apa itu Kolesterol Jahat (LDL)?
4. Masa Inkubasi
Masa inkubasi merupakan tenggang sementara yang di perlukan virus atau parasit untuk menginfeksi tubuh seseorang sejak awal di gigit nyamuk hingga gejala nampak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan, bahwa demam berdarah punyai masa inkubasi selama 4 – 10 hari sejak di gigit nyamuk. Sedangkan malaria, Stanford Health Care menyatakan bahwa masa inkubasi malaria selama 7 – 30 hari sejak awal di gigit nyamuk.
5. Diagnosis
·Demam Berdarah: Diagnosis biasanya di dasarkan pada gejala klinis dan hasil tes laboratorium layaknya kontrol darah lengkap, tes NS1 antigen, atau tes antibodi IgM dan IgG.
·Malaria: Diagnosis di tunaikan lewat kontrol mikroskopis darah untuk mendeteksi parasit malaria atau gunakan tes cepat yang mendeteksi antigen parasit.
6. Pengobatan
·Demam Berdarah: Tidak tersedia penyembuhan spesifik untuk demam berdarah. Terapi yang di anjurkan adalah manajemen simptomatik dan merawat hidrasi yang adekuat. Pada persoalan yang parah, perawatan medis intensif barangkali di perlukan.
·Malaria: Pengobatan malaria terkait pada jenis parasit Plasmodium yang menyebabkannya dan tingkat keparahannya. Antimalaria layaknya klorokuin, artemisinin-based combination therapy (ACT), atau obat-obatan lainnya dapat di resepkan oleh dokter.
Dalam ke-2 kasus, pencegahan termasuk merupakan anggota mutlak dalam mengurangi risiko terkena penyakit. Pencegahan meliputi pemakaian kelambu sementara tidur, pemakaian repelen serangga, dan pemberantasan sarang nyamuk untuk menghindar demam berdarah, serta pemakaian obat antimalaria dan pengendalian vektor untuk menghindar malaria.